Aktivis Tuding Pemeliharaan Jalan Nasional di Lebak Banten Terkesan Asal Jadi, Pihak Pelaksana Bantah

    Aktivis Tuding Pemeliharaan Jalan Nasional di Lebak Banten Terkesan Asal Jadi, Pihak Pelaksana Bantah
    Nampak jalan nasional di Cilangkahan Simpang Malingping belum lama dikerjakan rusak kembali

    Lebak, - Kegiatan Preservasi Jalan  Binuangan - Simpang - Bayah - Cibareno - Batas Jabar dituding asal-asalan pengerjaannya, pasalnya beberapa jalan yang belum lama diperbaiki sudah rusak kembali.

    Diketahui kegiatan preservasi jalan nasional tersebut menelan anggaran Rp 12.099.887.000, 00 dengan Pelaksana CV. Amazing Papua Travel.

    Sudarmanto, pegiat dari GNPK-RI menilai kegiatan preservasi jalan nasional tersebut terkesan asal jadi.

    "Kami menilai progres yang dilaksanakan tidak sesuai standar teknis dalam aspek kualitas dan progres yang tidak maksimal sehingga terkesan asal jadi, " ujarnya Kamis 9 Juni 2022.

    Sudarmu mengatakan hal tersebut dapat dibuktikan di sepanjang ruas jalan dan pekerjaannya, hasil pekerjaan yang terkesan buruk, karena hasil pekerjaan yang banyak di temukan kembali rusak ini bentuk hasil yang tidak berkualitas.

    "Kami, meminta preservasi ini mendapat perhatian serius dari pihak kementrian Pekerjaan umum serta aparat penegak Hukum baik dari segi teknis maupun administrasi, " tukasnya.

    Sementara itu, warga Malingping yang sering menggunakan jalan di wilayah Simpang Malingping, berkomentar pedas pada kualitas pengerjaan preservasi jalan nasional tersebut.

    "Ini jalan nasional tapi kalah sama jalan provinsi, lihat itu di depan pom bensin simpang dan depan SMAN 1 Malingping, belum lama dikerjakan sudah hancur lagi, itu aspal atau bubur, " kata Momon Supriadi.

    Terpisah, Wanggai, Direktur Utama CV ketika dikonfirmasi menuturkan akan mengerjakan lagi jalan yang rusak.

    "Maaf pak sampaikan Warga itu pekerjaan pemeliharaan rutin sampai 31 Desember 2022, jadi kalau rusak dikerjakan lagi. Besok kita sudah mulai kerja untuk pekerjaan prefentif di Ruas Binuangeun, " jawabnya.

    Adapun dipertanyakan mengenai kualitas pengerjaan, Wanggai membantah itu asal jadi karena sudah sesuai SOP, namun beban kendaraan yang melintas melebihi batas.

    "Iya sudah sesuai SOP. Terjadi kerusakan terus menurus karena beban kendaraan yang melebihi batas diatas 40 ton keatas,   sehingga ruas Simpang Binuangeun Malimping sampai Bayah Cibareno dibuat program pekerjaan pemeliharaan rutin. Saya sudah usulkan agar kedepan tahun 2023 jalan tidak rusak lagi seperti sekarang, harus di kerjakan Jalan rijit Beton Lebar 7 atau 8 tebal 30 Cm di sepanjang ruas tersebut, agar tidak rusak dan bisa bertahan pada beban 40 sampai 50 ton, " ungkapnya.*** (Cex)

    Uce Saepudin

    Uce Saepudin

    Artikel Sebelumnya

    Janggal Karena Tidak Ada Informasi, Proyek...

    Artikel Berikutnya

    Selain Proyek 'Siluman', Pembangunan Jembatan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    GAMMA Heran, Satpol PP Lebak Belum Melakukan Tindakan Soal Ternak Ayam di Cijaku Diduga Belum Berizin, Ada Apa ?
    Kasus Curanmor di Gunung Kencana Berhasil diungkap Jajaran Sat Reskrim Polres Lebak
    Miliki Hobi Olahraga Bersepeda, Dansat Brimob Polda Banten Gowes Bersama Anggota
    Satrio Casis Korban Begal Dihadiahi Masuk Polri, IPW: Jiwa Kemanusiaan Kapolri Sangat Kuat
    Dansat Brimob Polda Banten Laksanakan Fun Bike Dilanjutkan Dengan Menembak Bersama Kapolda

    Ikuti Kami